KAMIS, 25 MARET 2021/KELAS 5 C
Hari/tanggal : Kamis, 25 Maret 2021
Kelas : 5 C
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 3 : Usaha Pelestarian Lingkungan
Pembelajaran : 6
A. TUJUAN
1. Melalui kegiatan membaca, siswa dapat menjelaskan langkah-langkah mewarnai gambar cerita dengan benar.
2. Melalui kegiatan mencoba, siswa dapat mewarnai gambar cerita dengan baik.
3. Melalui kegiatan pengamatan dan berdiskusi, siswa dapat mengidentifikasi peristiwa dalam teks nonfiksi.
4. Melalui kegiatan pengamatan dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan contoh cerita tentang arti pentingnya memahami keragaman sosial budaya masyarakat.
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia (3.8, 4.8), PPKn (3.3, 4.3), SBdP (3.1, 4.1)
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Sebelum memulai pembelajaran kita baca basmallah dulu ya..
Teknik Mewarnai Gambar Cerita
1. Pensil,
Pensil yang digunakan dalam menggambar cerita, biasanya adalah pensil ukuran 2B sampai 6B.
2. Krayon.
Krayon memiliki beragam variasi warna. Krayon merupakan campuran antara lilin dan bahan pewarna yang aman untuk anak-anak. Krayon digunakan untuk menggambar cerita yang memerlukan variasi warna.
3. Pulpen atau Spidol.
Pulpen atau spidol juga digunakan untuk menggambar cerita dengan karakter yang tegas pada garis-garis.
2. Teknik Basah
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain, cat air, tinta, atau media lain yang memerlukan air sebagai pengencer. Cerita dibuat dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas. Setelah itu, baru diberi warna sesuai dengan media basah yang sudah ditentukan. Teknik basah memerlukan beberapa alat dan bahan seperti cat air, cat poster, tinta bak atau tinta Cina, berbagai jenis kuas, dan palet cat air. Berikut adalah contoh gambar cerita yang dibuat dengan menggunakan teknik basah.
Menentukan peristiwa pada teks nonfiksi
Bacalah Teks di bawah ini
Keragaman Budaya dalam Festival Kuwung
Festifal kuwung merupakan acara seni budaya yang digelar dalam rangka hari jadi Banyuwangi (Harjaba). Festival kuwung digelar setiap tahun dengan menyuguhkan beragam tradisi daerah yang dikemas dalam pertunjukan yang megah. Rakyat banyuwangi berpesta dengan menampilkan berbagai seni daerah yang menarik dan menghibur.
Pada Festival kuwung, para penari dan aksi teatrikal tampil memikat. Selain itu, juga ada pawai mobil dengan aneka lampu yang menampilkan miniatur budaya daerah. Ratusan pendukung acara tampil dengan kostum yang atraktif. Iringan musik tradisional sepanjang acara membuat suasana festival begitu meriah.
Pada tahun 2016, Festival kuwung mengangkat tema kembang setaman Bumi Blambangan. Tema tersebut merupakan lambang keharmonisan hidup masyarakat Banyuwangi yang memiliki berbagai etnis dn latar belakang budaya. Berbagai suku dan etnis yang telah berpuluh tahun hidup di Banyuwangi hidup berdampingan dalam kerukunan.
Festival kuwung membingkai keragaman budaya dengan beragam etnis dan suku dalam rangkaian yang menarik. Berbagai suku dan etnis menampilkan ciri khas kebudayaan masing-masing. Festival kuwung dibuka dengan tradisi Saulak dari suku Mandar. Selanjutnya ada pawai dari etnis Jawa Mataram. Berjudul Cungkup Tapanrejo. Pawai tersebut menceritakan babat alas warga Jawa yang memulai kehidupa baru.
Dalam Festival kuwung, suku Using menampilkan cerita Sarine Kembang Bakung. Inti cerita Sarine Kembang Bakung adalah kegigihan masyarakat desa melestarikan buaya adat using.Etnis Madura menampilkan pawai dengan pakaian khasnya, tari Topeng, dan cerita tentang petani kakao. Etnis Bali menampilkan tradisi Melasti Bali Banyuwangen serta atraksi ogoh-ogoh.
Sementara itu etnis Tionghoa menampilkan bagian bertema Liong Harmoni Tionghoa. Etnis Tionghoa menampilkan berbagai berbagai tradisi dengan pakaian khasnya ddmeriahkan oleh juga an atraksi barongsai. Selain itu, Festival kuwung juga dimriahkan oleh penampilan dari perwakilan beberapa daerah seperti Bogor, Kediri, Sleman, Probolinggo, dan Sumbawa Barat
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Sebelum memulai pembelajaran kita baca basmallah dulu ya..
Teknik Mewarnai Gambar Cerita
Gambar cerita adalah gambar yang menunjukkan kegiatan orang-orang atau binatang-binatang dalam suatu peristiwa. Gambar cerita dapat ditemui pada buku-buku cerita, terutama untuk anak-anak, untuk
menceritakan sebuah peristiwa, baik peristiwa yang benar-benar terjadi atau cerita imajinasi.
Langkah terakhir dalam membuat gambar cerita adalah mewarnai gambar cerita. Gambar cerita akan menjadi indah dan menarik jika diwarnai.
Menggambar cerita dapat dilakukan dengan teknik kering dan teknik basah. Alat dan bahan untuk menggambar cerita dengan teknik kering, menggunakan beberapa alat misalnya, pensil, kapur, krayon, atau bahan lain yang tidak memerlukan air. Pada teknik basah, media yang diperlukan berupa cat air, tinta bak atau tinta Cina, cat poster yang menggunakan air sebagai pengencer.
1. Teknik Kering
Menggambar cerita dengan teknik kering, tidak perlu menggunakan pengencer seperti air. Cerita dibuat langsung pada kertas gambar. Mula-mula dibuat sketsa atau rancangan gambar yang menggambarkan sebuah cerita. Setelah itu, diberikan garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan.
menceritakan sebuah peristiwa, baik peristiwa yang benar-benar terjadi atau cerita imajinasi.
Langkah terakhir dalam membuat gambar cerita adalah mewarnai gambar cerita. Gambar cerita akan menjadi indah dan menarik jika diwarnai.
Menggambar cerita dapat dilakukan dengan teknik kering dan teknik basah. Alat dan bahan untuk menggambar cerita dengan teknik kering, menggunakan beberapa alat misalnya, pensil, kapur, krayon, atau bahan lain yang tidak memerlukan air. Pada teknik basah, media yang diperlukan berupa cat air, tinta bak atau tinta Cina, cat poster yang menggunakan air sebagai pengencer.
1. Teknik Kering
Menggambar cerita dengan teknik kering, tidak perlu menggunakan pengencer seperti air. Cerita dibuat langsung pada kertas gambar. Mula-mula dibuat sketsa atau rancangan gambar yang menggambarkan sebuah cerita. Setelah itu, diberikan garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan.
Beberapa contoh media kering yang biasa digunakan antara lain:
1. Pensil,
Pensil yang digunakan dalam menggambar cerita, biasanya adalah pensil ukuran 2B sampai 6B.
2. Krayon.
Krayon memiliki beragam variasi warna. Krayon merupakan campuran antara lilin dan bahan pewarna yang aman untuk anak-anak. Krayon digunakan untuk menggambar cerita yang memerlukan variasi warna.
3. Pulpen atau Spidol.
Pulpen atau spidol juga digunakan untuk menggambar cerita dengan karakter yang tegas pada garis-garis.
2. Teknik Basah
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain, cat air, tinta, atau media lain yang memerlukan air sebagai pengencer. Cerita dibuat dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas. Setelah itu, baru diberi warna sesuai dengan media basah yang sudah ditentukan. Teknik basah memerlukan beberapa alat dan bahan seperti cat air, cat poster, tinta bak atau tinta Cina, berbagai jenis kuas, dan palet cat air. Berikut adalah contoh gambar cerita yang dibuat dengan menggunakan teknik basah.
Menentukan peristiwa pada teks nonfiksi
Bacalah Teks di bawah ini
Keragaman Budaya dalam Festival Kuwung
Festifal kuwung merupakan acara seni budaya yang digelar dalam rangka hari jadi Banyuwangi (Harjaba). Festival kuwung digelar setiap tahun dengan menyuguhkan beragam tradisi daerah yang dikemas dalam pertunjukan yang megah. Rakyat banyuwangi berpesta dengan menampilkan berbagai seni daerah yang menarik dan menghibur.
Pada Festival kuwung, para penari dan aksi teatrikal tampil memikat. Selain itu, juga ada pawai mobil dengan aneka lampu yang menampilkan miniatur budaya daerah. Ratusan pendukung acara tampil dengan kostum yang atraktif. Iringan musik tradisional sepanjang acara membuat suasana festival begitu meriah.
Pada tahun 2016, Festival kuwung mengangkat tema kembang setaman Bumi Blambangan. Tema tersebut merupakan lambang keharmonisan hidup masyarakat Banyuwangi yang memiliki berbagai etnis dn latar belakang budaya. Berbagai suku dan etnis yang telah berpuluh tahun hidup di Banyuwangi hidup berdampingan dalam kerukunan.
Festival kuwung membingkai keragaman budaya dengan beragam etnis dan suku dalam rangkaian yang menarik. Berbagai suku dan etnis menampilkan ciri khas kebudayaan masing-masing. Festival kuwung dibuka dengan tradisi Saulak dari suku Mandar. Selanjutnya ada pawai dari etnis Jawa Mataram. Berjudul Cungkup Tapanrejo. Pawai tersebut menceritakan babat alas warga Jawa yang memulai kehidupa baru.
Dalam Festival kuwung, suku Using menampilkan cerita Sarine Kembang Bakung. Inti cerita Sarine Kembang Bakung adalah kegigihan masyarakat desa melestarikan buaya adat using.Etnis Madura menampilkan pawai dengan pakaian khasnya, tari Topeng, dan cerita tentang petani kakao. Etnis Bali menampilkan tradisi Melasti Bali Banyuwangen serta atraksi ogoh-ogoh.
Sementara itu etnis Tionghoa menampilkan bagian bertema Liong Harmoni Tionghoa. Etnis Tionghoa menampilkan berbagai berbagai tradisi dengan pakaian khasnya ddmeriahkan oleh juga an atraksi barongsai. Selain itu, Festival kuwung juga dimriahkan oleh penampilan dari perwakilan beberapa daerah seperti Bogor, Kediri, Sleman, Probolinggo, dan Sumbawa Barat
Untuk selanjutnya simaklah Video berikut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar