PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Hari/tanggal : Rabu, 27 Januari 2021
Kelas : V C
Tema 7 : Peristiwa dalam kehidupan
Subtema 3 : Peristiwa kebangsaan masa penjajahan
Pembelajaran : 3
KD : Bahasa Indonesia(3.5), PPKN(3.3), IPS (3.4)
Tujuan Pembelajaran :
1. siswa dapat menjelaskan sistem tanam paksa pemerintahan kolonial Belanda secara benar.
2. siswa dapat menjelaskan berbagai perlawanan terhadap pemerintahan kolonial Belanda di berbagai daerah secara benar.
3.
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa
Anak-anak sudah siap belajar hari ini?
Ayo, jangan lupa cuci tangan terlebih dahulu ya dengan sabun pada air mengalir sebelum dan sesudah memulai kegiatan! Nah, kalau sudah cuci tangan, mari kita bersiap memulai pembelajaran
Mintalah bantuan kepada ayah/bunda untuk mendampingi Ananda selama melakukan kegiatan pembelajaran, ya!
Jangan lupa ucapkan TOLONG bila minta bantuan, ucapkan MAAF apabila melakukan kesalahan, dan ucapkan TERIMA KASIH setelah mendapatkan bantuan!
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa
Ayo simak video berikut ini untuk pemahaman materi pada pembelajaran hari ini:
Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda
Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial.
Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
- Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan,apalagi jika tanahnya subur.
- Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
- Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
- Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
- Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
- Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/ petani.
Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli.
Edward Douwes Dekker
Dia menentang tanam paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
- Pendidikan (edukasi).
- Membangun saluran pengairan (irigasi).
- Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).
Indonesia adalah negeri yang aman dan makmur, negerinya dikenal dengan nama pulau kelapa yang dikenal amat subur. Juga disebut dengan pulau melati, karena keindahannya. Negeri ini menjadi pujaan seluruh bangsa di dunia karena keindahannya. Keindahan pulau ini terlihat dari adanya pulau kelapa di pantai yang seolah menari. Bahkan para pengelana dunia membicarakan (berbisik-bisik) keindahan Indonesia
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar